sama

harapan yang sama,dengan entah siapa di sana..

"untuk sesseorang yang akan menua bersama saya...

saya bukannya tidak peduli, tapi saya tidak terlalu mementingkan kamu lulusan mana,,
apa pendidikan terakhirmu, lulus dari universitas atau institut ternama dimana, jurusan apa yang kamu tekuni, kamu bekerja diperusahaan apa, berapa gaji bulananmu.. atau apapun itu..

saya sangat peduli jika kamu adalah seorang pekerja keras,,
orang yang bekerja keras insya Allah visioner,
tapi terkadang orang yang visioner bukanlah pekerja keras..
Orang bekerja keras karena dia memikirkan bagaimana kedepannya,
tapi seseorang kadang terlalu lama berpikir, sehingga dia lalai untuk bekerja keras..

saya tidak terlalu memikirkan kamu adalah orang yang pintar dengan gelar yang bejibun, dengan pendidikan yang tingggi, dengan pengalaman sekolah diluar negri.. atau apapun itu..

saya sangat memikirkan jika kamu adalah seseorang yang cerdas,,
bagaimanapun saya mencari seorang imam, seseorang yang akan membimbing saya, seseorang tempat saya bertanya banyak hal terutama mengenai agama, makanya kamu cerdas..


pekerja keras, tidak harus pintar, tetapi cerdas..
dan izinkanlah saya yang menjadi pintar..

bagaimanapun, seorang anak pertama kali belajar tentang hidup dan kehidupan dari ibu dan ayah (dibaca : orang tua), lebihnya anak belajar dari ibu,, makanya izinkan saya untuk menjadi pintar, agar saya dapat mengajarkan banyak hal baik pada anak kita.."

masa depan dan kesukaran melihatnya.hanya berangan-angan lalu sedikit banyak usaha merealisasikan angan maka itulah saat ini.

saya ..

saya tak pernah tau,kenapa waktu seperti milik kamu
mudah datang dan sering pergi kapanpun kamu mau
saya tak pernah mengerti,kenapa rasa jadi monopoli kamu
mudah diberi dan terlalu sering diambil kembali
jika saya bingung,bolehkah?
kadang saya merasa masih ada yang harus kita tepati
sebuah janji.tidakkah untuk kamu?
jelas tidak,kamu dengan si manis itu dan itu kepastian
maka tidak pernah ada yang harus ditepati untuk saya,kan?
oh y,saya tak menunggu
hanya kadang ada selebrasi berlebihan
saat kamu tiba-tiba muncul menyapa
sekedar halo dan panjang tanda tanya,kamu masih bodoh
seperti yang dulu.konyol
monolog ini terkesan buyar y
terlalu apa adanya,kampungan
tapi biar inilah selebrasi berlebihan itu
selamat ya untuk pencapaian kali ini,percakapan kita waktu itu ternyata benar
kota hujan membuka cerita
saya ingat senyum itu
saya hapal kerutan dahi itu
'halo2'

me 'makan'

kapan harus bicara 'kita'?

saat semuanya indah bersama,saat sumbang suara bernyanyi bersama,saat berbicara bersama,saat mengenal rasa bersama,saat menarik janji bersama,saat bermimpi bersama,saat bersama dengan tetes air di dalam tanah yang baunya terendus angin siang bolong,saat hari mulai terasa berat...di sana ada kita

c a r i - k

ketika orang boleh tertawa 
ketika cita cita berujung kecewa
ketika tak pernah ada ketika
saat semuanya dimulai
dentingan jam dan loteng bergumam
air mata ibu semanis air susunya


ketakutan menghadapi semuanya,sendirian