Friday 26 February 2010

pesan untuk bocah

terilhami dari pengalaman saya tadi malam,saya mulai berpikir dan menganalisis sebuah bentuk kehidupan (ya saya tau ini lebay).

sebuah kepercayaan akan kecerdasan anak bangsa
seperti menjadikannya bocah kemarin sore
tak mengerti makna bangsanya sendiri

sebuah kepercayaan akan kearifan pejabat sana
yang tak kenal lelah meneriakkan keadilan untuk rakyatnya
sayang,sekedar teriakkan

sebuah keyakinan akan arti politik
dilaksanakan penuh dasar juang disertai harap nyata,
kesejahteraan bangsa ini

ternyata,itu hanya pembakuan semata
kenyataan terlampau jauh

entah pesan apa yang saya sampaikan pada cucu saya kelak,saat sejarah kebanggaan bangsa terganti dengan borok polah isi bangsanya.adakah kebanggaan saat saya menceritakan praktek perampasan hak yang menggerogoti bangsa ini yang memang sudah kering,hanya tersirami hujan sedikit?

mengapa tak pada tempatnya?
saat kaum terpelajar hanya menenteng politik sebagai mainannya
tak banggakah akan "ilmu" yang didapat
tak inginkah ilmunya menjadi tiang bangsanya

ya saya sendiri sulit menggambarkan keadaan yang ingin saya gambarkan,yahh ironis (:P).setidaknya timbul pertanyaan saat berbicara pada orang yang selalu mengaitkan politik di kehidupannya,"siapa anda?apa tujuan hidup anda?".manusia memang berbeda-beda

Wednesday 24 February 2010

sisi bambu

hijau tua
tapi kisahnya tak setua warnanya
terhitung helai halusnya
pertanda betapa muda kisahnya
muda
hanya perumpamaan soal waktu
lama berseling,tak lama terlewati
bambu memang cepat tumbuh
rasanya bukan sekedar teori
bambu berisik
saat angin menghembuskan masanya
terhitung helai kisahya
dan digantikan kisah seorang
seorang
yang kini harinya penuh senyuman
walau pasti berganti dengan kesedihan
saat ini senyum hanya miliknya
bercerita tentang separuh rasa
yang melingkari aura paginya
dengan rasa itu
entah apa namanya
yang pasti indah baginya
muda
seorang muda
tak berharap lebih untuk rasa itu
hanya ingin berlaku rasional pada rasa itu
adil dengan sikap dan rasa itu

seorang muda celupkan bahasa ke dalam rasa yang sulit diterjemahkan
bahasa yang bercerita tentang sosok di sana
yang lembut hatinya telah menyentuh hati
hati seorang muda
yang kini berpikir rasional pada rasa itu

Monday 22 February 2010

sebuah titik

pagiku tak pernah muram
selalu berseri walau tak sepanjang hari

sebuah titik
saat pikiran ini merasa harus berontak
akan sebuah kejenuhan
sebuah edukasi yang kian menekan
tak sanggup melepas

sebuah titik
saat hati ini mulai memelas
sebuah harap tak berbilang kini ada padaku
tak menekan,
cukup mengekang dengan tawarannya

sebuah tanda
membasahi medan
yang kering karena jutaan usaha
sambil membangung semangat juang baru
aku bersiap

,

Thursday 18 February 2010

kami yang sedang bahagia di sudut sekolah

entah dari mana dimulainya,tapi kelas ini memberi makna yang sukar diartikan.walau hanya sebagian yang merasakan kesukaran ini (termasuk saya) namun rasa itu terungkap dan terwujud dengan jutaan sanjung dari kerabat sudut.awalnya hanya buram semata dan semakin jelas terlihat,terasa saat semua isi sudut ini menyadari akan sebuah toleransi.mengerti bahwa sebagian kawan bukanlah lawan,memahami bahwa kami sama-sama mencari sebuah ridho dengan jalan dan pandanga berbeda.
 
 


tak habis waktu untuk kami mengulang detik yang menjajnjikan itu.kami lepas dan biarkan semua rasa masuk tanpa permisi mengisi ikatan ini.biar cinta,benci,marah ataupun duka yang datang kami terima.

semua cerita selalu berakhir.dan kami berharap cerita ini akan berakhir dengan iringan warna dan nyanyian terindah yang datang dari kami,raut wajah kami,satu hati kami dan senyap suara kami pada akhirnya.

sebuah keceriaan akan melekat dan menetaskan sebuah keragaman yang membanggakan kami semua di lain cerita.

Sunday 14 February 2010

ketika saya mengerti,pengertian membutuhkan waktu

Karya wisata sepertinya hal biasa,dan memang hal yang biasa.
Kami jacksonfamily setelah empat hari berjalan jauh,walau gabisa juga disebut berjalan karena kita naik bis akhirnya menyudahi perjalanan(perbisan) kami.
tujuan wisata yang biasa saja,tidak begitu jauh "Yogyakarta".

Diambil sebuah kesimpulan bahwa kami memang sebuah keluarga.Setengah tahun bersama bagi saya,kami memiliki keadaan yang serba diliputi kesalahan.Keadaan kelas yang dibuat serba kompak,walau masih mengacu pada sebuah teks,yang penting kebersamaan terlihat dari luar(yahh intinya kebersamaannya dibuat-buatlah).Adanya golongan atas dan golongan bawah yang persis dikondisikan layaknya masa penjajahan dulu(no no no,its too much).Sebagian anak yang mengklaim bahwa sebagian anak lainnya adalah koloninya.

Cukup terhina saat menerawang nasib bagi masa depan jackson bahwa kami akan menjalani masa SMA dengan penuh kebohongan.Dan untungnya semua salah.Saya memang ahliness(kurang ahli :D) dalam menerawang sebuah nasib makannya saya ga disebut mamah,eh mama ya apalah itu.

Keadaan (dalam hal ini sebuah pengertian) memang mebutuhkan waktu.Diawali dengan "pundung-pundungan" soal tempat duduk,akhirnya suasana melebur hangat menyatukan kami.Menyenangkan rasanya melihat teman menolong teman lainnya dengan senyum hangat nan lebar.Entah apa yang akan terjadi di esok hari saya tidak mau menerawang karena saya yakin terawangan saya akan salah(sedikit menerawang).Tapi saya yakin Jackson akan benar-benar menjadi sebuah keluarga yang bukan didasari dari sebuah teks/skrip.

tugas I (bobroknya bumiku)

Bola ini mulai merona
merah tak lagi berseri
Tenggelam perlahan hilang
ke dalam segenggam realita

Seuntai karya akan rumitnya alfa-betha
merekonstruksi gaya demi pengaplikasian sebuah ketetapan
tanpa batas.

Terus membunuh waktu,demi menempuh lorong waktu
menembus dasawarsa hilang tak berasa

Kecuplah hembusan ini
cumbui dan rasakan,
sentuhlah setiap oksigen
mainkan,dan lihat sisa hidupnya

Rajutlah seikat karbon
simpan dan hiasi rambutmu
betapa indahnya
indahkah?

Lihat dimensi ini yang mulai pecah
terpotong tajamnya nominal

Tamballah kembali dan lukislah dengan tetesan cat
hijau,kuning dan biru
jangan yang lain.