Berfikir selalu menyenangkan,setidaknya untuk menghasilkan
suatu fokus yang baru, mengambil arah yang lebih segar dalam bersikap, atas
pemahaman yang keliru. Keputusan untuk tersenyum, tertawa, dan salah tingkah
memang terkesan pada tempatnya. Ternyata, bahagia untuk alasan tertentu adalah
semu,ini yang keliru. Katanya, bahagia itu bukan rampasan, bukan panen dari
jerih payah orang lain, bukan dipaksakan, bukan semu.
Sementara, untuk yang bukan rampasan, terima kasih..
Maaf untuk ulah kesekian kalinya. Butuh waktu untuk membuat semuanya tidak sesulit ini, bukan soal jarak, tapi untuk waktu yang sulit
dikompromi. Tangisan hanya membuat semuanya semakin berat. Kata ibu, pilihan itu yang terbaik.
akhirnya, ada alasan mengapa sudut kota tanah jawa ini sulit untuk ditinggalkan.begitu kah?
kata ibu..."time to fly"