Sunday 23 September 2012

sekarang

entah siapa mereka yang coba membuntuti semua jejak yang kubuat
mencoba mengoreksi semuanya,padahal mereka lupa
jejak ini seutuhnya bukan milik mereka
silahkan jika ingin mengukir jejak yang sama
lebih manisnya jika ingin berjalan dengan jejak yang sama
tapi ruang ini belum cukup usia
belum ada jalur yang kubuat secara pasti
soal ini jejak yang ditapaki
belum ada keputusan yang hakiki
tentang rasa yang turut serta merekam jejak hati
silahkan berasumsi
buatlah sebuah persepsi yang dipikir cukup menggambarkan semuanya
tentang ini semua

ini sebuah kejahatan

Wednesday 19 September 2012

,

ingin pulang..
tertawa singkat di samping ibu,dengan dapur dan asapnya

berdebat panjang lebar dengan bapak sampai batang rokok terakhirnya

atau berbagi sepotong martabak dengan bos besar sampai hilang idealisnya

sebentar saja,walau dalam kedipan mata..
pulang
pulang
pulang

Friday 14 September 2012

selalu

seringkali seperti ini,emosi yang memonopoli
pujian-pujian itu ingin sekali dibenarkan
sulit lepas dari telinga kanan dan kiri
aku enggan menjadi bodoh dengan perasaan dan emosi ini
menjadi kabur,tidak cerdas di depanMu
jika ingin meminta hinaan,bolehkah?
tapi aku takut akan reaksi selanjutnya
malah membuat aku menciut terbenam bayangan
terima kasih hari-hari ini
sampaikan salamku untuk ibu yang tersayang dan bapak yang menggemaskan
tak lupa kakak yang selalu dirindukan,saudara seperjuangan yang menyenangkan
jaga aku di sini ya,sampai waktuMu percaya aku bisa berjalan sendiri

aku ingin mencintaiMu,dengan cara yang tidak sederhana tapinya
terima kasih hehe

Thursday 6 September 2012

senyum yang lebar

terima kasih atas kesibukannya
yang cukup membuat badan ini semakin tambun,pipi yang membulat, dan otak(tak lupa hati) yang semakin membesar tentunya.
ketika semuanya menjadi keluarga,awalnya siapa mereka dan entah bagaimana mereka yang tiba-tiba masuk dan mencuri waktu yang saya punya tidaklah penuh saya pahami,kini semakin saya sayangi.
terima kasih atas waktu luangnya,yang cukup untuk mendengar semua keluh kesah yang tak pernah berhenti
terima kasih untuk pelukan hangatnya,menghilangkan keraguan setiap jalan yang berawan penuh keraguan
terima kasih atas kebijakannya menampung cacian yang dulu pernah terucap atau mungkin tersimpan dalam prasangka
terima kasih atas kesempatan untuk bisa mencintaiMu lebih dari ini