Friday 25 February 2011

#buang01

dia haruslah seorang yang dewasa,sadar akan waktu dan jelas menghargai sebuah masa.kadang,di sela jam sibuk ia masih sempat meluangkan waktu,sekedar mendengar keluhan. yang tak pasti penting,hanya soal "kehujanan di hari senin".di hari yang terik dengan beban yang belum ditaruh,ia masih tersenyum mendengar ocehan yang tak tentu,soal ini-itu.saat akan terlelap,mata sayunya harus membuka-tutup bersabar mendengar tangis yang terus tersedu,menunggu tenang dan hening lalu tertidur.

setelah solat di tengah hari dan kita menengguk secangkir teh,dia mulai membuka arah.soal nada-nada dan seluk beluknya,betapa elastis dirinya sama dengan macam nada yang ia sebut.dengan banyak kebodohan tanya soal awamnya si pendengar akan nada ("kalo ini jenis musik apa?","aliran ini tuh apa?","ko gini musiknya?") semuanya hanya dibalas ketenangan,senyuman dan sedikit usapan di ubun-ubun.

sore hari,kunjungan setelah lelah mejemput.dengan hangat bercakap di teras rumah,entah berbicara apa.air muakanya masih bersih,terlihat sesak menahan asap rokok,ya dia bukan perokok.inilah kesaamaan kita,sebagai perokok pasif.dengan fasih mengikuti alur pembicaraan,serasa serba tahu,ya dia memang serba tahu.dia cerdas.

saat malam,dan hendak pulang.sempat ia memetik gitar dengan candaan manis dan santun bicaranya lalu pamit,dan kita bertemu pada hari,bulan dan tahun selanjutnya.
itu,nanti jika saya harus berbagi dengan seseorang,sebuah peta konsep tak jelas :D

No comments:

Post a Comment