Halo yang selalu lebih dekat dari urat nadi..
Terlalu lamakah jeda antara kita?
Kamu pasti lebih mengetahui apa yang terus bergaung di
setiap gelembung alveolus-yang berurut berdifusi seiring lembabnya kota hujan,
Yang nakal mencoba mengurai sebuah komitmen yang kubuat
untukMu,memecah semuanya menjadi gamang kembali,
Aku harus seperti apa?bagaimana?
Halo yang tak pernah tidur..
Adakah bosan menjadi pendengar harapan yang selalu sama?
Seakan kosong dan selalu dihiasi warna abu-abu?terlalu banyak kah keluhan yang
disampaikan hingga tempatMu kini jenuh-memepat tak cukup ruang untuk melepas
gumam,adakah gumaman itu?untukku?
Halo yang selalu mengerti..
bisakah cukup dibuat semuanya seakan skenario tanpa dialog?
Buat kami tetap terjaga, tidak boleh jauh sejengkalpun dari tempatMu
kini.semuanya tak boleh jauh, bahkan bisikan yang kadang mengelus lembut yang
tak kami sadari, buat itu juga dekat sehingga kami selalu sadar bahwa keinginan
itu harus dilegalisasi atas namaMu .bagaimana,boleh?
“Who kicked a hole in
the sky so the heavens would cry over me? Who stole the soul from the sun in a
world come undone at the seams? May all your dreaming fill the empty sky.But if
it makes you happy, keep on clapping.... Let there be love...”
No comments:
Post a Comment