Saturday 14 January 2012

selalu ada yang mendengar

padahal belum sempat mempersiapkan semuanya
keadaan yang seperti ini,sendiri
bahkan belum sempat ada yang memberikan 'wanti-wanti'
bahwa sepi itu seluas ini
luasnya membuat sulit menghela napas
namun helaan semakin cepat
berat,sesak,terganjal di sela tenggorokan
ada yang menipis di sini,kempis
dan satu area tiba-tiba bening,jernih
seperti lensa temporer yang kemudian mencair
pagi pun tak ada guna
tak pernah ada matahari

jadi,yang selalu mendengar itu adalah si bijak
yang berkata akan keseimbangan
pentingnya pagi dan malam
bahkan siang yang ada di antara keduanya

jadi,yang selalu mendengar itu tak pernah bosan
menjadi tempat keluh kesah,selalu menenangkan
kata bijaknya bukan bualan
katanya dia akan selalu mendengar
katanya sepi itu tak pernah ada

jadi yang selalu mendengar itu datang pada waktu yang tepat
selalu tepat,tidak kurang satu detik bahkan satu per beribu-ribu detik pun
lengannya yang luas lebih hangat dari matahari pagi
pagi yang kadang menunda terbitnya matahari

No comments:

Post a Comment