hey teman,
yang selalu ramai terdengar gaduh di gendang telinga
hey kawan,
yang berani berjalan mundur tanpa menoleh arah
walau lama tak ungkap rindu
dengan terik yang selalu kita bagi di siang hari
air mukamu tak bergeser,sedikit terhalang entah oleh apa
cukup mengangguku utuk melihat luasnya hatimu
di hari yang tak pernah kosong
sedikit renungan akan ikatan yang kita bangun
eratnya bagai simpul mati,ternyata belum menjadi simbol utuh bagi kita
kenapa hanya saya yang bercerita dan kamu yang mendengar?
terenyuh hati saat saya menyadari,sampai detik ini tak ada kata yang keluar dari mulut kamu
tentang hidup atau apapun yang berikatan dengan hidup kamu
sebagai senyawa kompleks,hidup memang tak sesederhana uap air
senandung pertemanan,indah sekali terasa
pengertian,pengorbanan dan persahabatan
sebisa mungkin,saya mencoba
menjadi dasar untuk langkah awal milik kamu
No comments:
Post a Comment